|Merupakan goa alami yang terletak di kaki sebuah bukit . berada kira-kira 15 km dari pusat kita tapak tuan ke arah blangpidie . Terletak tidak jauh dari pinggir jalan besar. berada di sisi sebelah kanan . dari pinggir jalan tersebut kita harus turun ke sebuah sungai yang cukup lebar dan berkerikil , namun masih bisa dilewati oleh mobil jenis avanza . Kira-kira menyusuri sungai 5 menit akhirnya kami sampai di kaki sebuah bukit yang berbatas dengan bibir kiri sungai.Bersama kami ikut seorang sepuh penduduk setempat sebagai orang yang mengerti jalan dan kondisi di dalam goa.
di belakang kami adalah aliran air sungai yg tidak begitu deras dan cukup dangkal untuk mencapai bibir gua kami harus mendaki daerah longsoran yang nampak di belakang dan membuat jalan dengan menebang pohon-pohon kecil dan ranting.Secara kasat mata goa tersebut tidak nampak dari tempat kami berdiri karena telah tertutup pohon dan belukar yang tumbuh subur di kaki bukit tersebut.jujur saja tidak banyak warga tapak tuan yang tahu mengenai keberadaan goa ini.Aneh kedengaran tapi begitulah faktanya.Secara perlahan-lahan kami meringsek naik secara perlahan-lahan supaya sampai di bibir goa.Sebelum berangkat kami memang telah mempersiapkan diri untuk memakai sepatu dan membawa lampubesar dan senter.
Setelah bersusah payah akhirnya team sampai juga di bibir gua yang terkesan berada di sela-sela akar dan batang pohon setelah jepret-jepret sejenak dan istirahat kami mencoba bergerak ke arah dalah yang menampilkan kesan serem bin angker.Gimana tidak jalan masuknya saja sudah begitu sulit gimana keadaan di dalam ???jangan-jangan ada binatang buas lagi wah..
Ini adalah suasana di dalam gua ternyata cukup luas dan lapang bukan ibarat sebuah gedung yang luas dengan jendela yang terbentuk secara alami.di pojok sebelah kanan ternyata terdapat sebuah ruangan dari tanah yang menyerupai sebuah kamar.sepertinya ruangan ini dapat dipakai sebagai ruang rapat melihat besarnya.perlahan kami mulai bergerak ke arah dalam yang licin , lembab dan gelap.Tak jarang kami melihat bekas kaki binatang seperti babi dan binatang yang lainnya . kala jengking atau kelabang sering nyaris terinjak kaki kami yang bersepatu.Namun hebatnya bapak yang menuntun kami itu tadak ada memakai alas kaki wah punya simpenan kali ya pak...?
Suasana atap goa yang di hiasi stalaktit bergelantungan diatas dan kelelawar yang riuh berterbangan di atap goa setelah kedatangan kami mengusik nyaman istirahat siangnya.Sementara di bawah bebatuan stalakmit juga sudah mulai terbentuk dengan penampilan yang beraneka ragam.semua menggambarkan kebesaran yang maha pencipta.
yap ini adalah stalakmit yang berbentuk kulit harimau sehingga dinamakan batu harimau,proses kejadianya yang berwarna hitam dan kuning keemasan itu juga kurang saya ktahui kenapanya.
No comments:
Post a Comment